coba buka dan baca link di atas. dijamin bukan pirus.hehe
tadi pagi sebenarnya udah baca via mobile web. tapi berhubung saya sedang menghadiri pernikahan Ibas dan Aliya (baca : nonton), maka saya baru bisa menyempatkan diri untuk membaca versi webnya ahihihi *bernard bear*
tadi pagi sebenarnya udah baca via mobile web. tapi berhubung saya sedang menghadiri pernikahan Ibas dan Aliya (baca : nonton), maka saya baru bisa menyempatkan diri untuk membaca versi webnya ahihihi *bernard bear*
seperti yang sudah diceritakan oleh empunya blog (blog shitlicious.com) dalam hal ini beliau adalah seorang mahasiswa abadi yang sedang menikmati masa-masa cuti dengan sering nongkrong di PIM penulis buku shitlicious dan gado-gado kualat, pemilik akun twitter @shitlicious di akun twitternya tentang ibunda tercinta, Ibu Atun. kisah nyata tentang perjuangan Ibu Atun menghidupi anaknya, Alitt Susanto. sebenarnya, sebelum saya membaca isi twit dan kemudian blog bang Alitt (demikian cara saya memanggil beliau. macam sudah kenal saja.ahh tapi bodmat ehehehe), saya sudah tahu betapa berat perjuangan ibunda Bang Alitt. bukan sok tau, tapi jika anda pernah membaca buku beliau yang shitlicious, disitu sebagian kecil sudah diceritakan kisah tentang ibunya. pernah ada percakapan antara mama bang Alitt dan bang Alitt sendiri tentang kuliahnya bang Alitt karna waktu itu bang Alitt baru lulus SMA (eh, STM ding hehehe). kurang lebih seperti ini percakapan itu (maaf bang kalo salah. saat ini shitlicious sama gado-gado kualatku lagi dipinjem temen).
mama : mase nanti mau kuliah dimana?
bang Alitt : di universitas dapat duit
mama : lah diajak ngomong serius malah guyon (becanda)
bang alitt : (ragu-ragu) emang mase mau dikuliahin ma? biaya kuliah kan mahal. nanti mama gimana?
setelah itu saya bener-bener lupa percakapannya. intinya mama bang Alitt akan berusaha keras biar bang Alitt bisa kuliah. bisa sekolah tinggi. dan yang pasti saya tahu bahwa beliau bukanlah seorang ibu dengan gaji puluhan juta ditangan tiap bulannya, tapi beliau adalah ibu dengan penghasilan yang sedikit tapi dengan pengorbanan dan kasih sayang yang besar untuk anaknya. sekali lagi bukan sok tahu, tapi saya sudah bisa "membaca" tiap kalimat yang ditulis bang Alitt di bukunya. saya bangga dengan ibunda bang Alitt dan sekaligus bangga bisa mengenal bang Alitt :).
seriously, setelah membaca ini saya terharu. betapa beliau (mama bang Alitt) bersedia membanting tulang untuk pendidikan bang Alitt. bahkan halaman ini saya tandai dengan pembatas buku (bonusnya shitlicious).
sekarang bang Alitt lagi ada di Jakarta (beliau domisili di kota Yogyakarta (hhmmmm,,i miss Yogya :( )). entah apa maksudnya ada di Jakarta. mungkin untuk menjajal kemampuan di PIM, ehehe, gak bang.ampuuunn. semoga saja tujuan bang Alitt ada di Jakarta untuk sesuatu yang baik. tapi ingat bang, skripsi bang Alitt mohon segera di selesaikan. Abang tau gak, dulu waktu saya sedang dalam tahap menggarap skripsi (yeeeaaahhh, saya sudah lulus sekarang), mama saya berulang kali telepon (saya kuliah di Universitas Hasanuddin Makassar) untuk tanya kapan wisuda? kapan wisuda? dan karena pertanyaan itu, sekaligus ingat susahnya orang tua nyari duit untuk biaya kuliah dan segala macemnya tentang kuliah, maka 3 bulan setelah itu saya resmi menjadi sarjana. dan bang Alitt tau apa yang terjadi? orang tua saya saaaanngggaaaatttt bahagia sekali. mereka tersenyum dan bilang ke orang-orang "anak saya sudah sarjana" ackckckck..bahkan saat ini foto-foto wisuda saya full menggantung di ruang keluarga.
dan mungkin hal seperti ini akan terjadi pada mama bang Alitt jika bang Alitt namanya sudah nambah 2 atau 3 huruf dibelakang. beliau pasti tersenyum bang dan senang, "anak saya sudah sarjana" :)
mama : mase nanti mau kuliah dimana?
bang Alitt : di universitas dapat duit
mama : lah diajak ngomong serius malah guyon (becanda)
bang alitt : (ragu-ragu) emang mase mau dikuliahin ma? biaya kuliah kan mahal. nanti mama gimana?
setelah itu saya bener-bener lupa percakapannya. intinya mama bang Alitt akan berusaha keras biar bang Alitt bisa kuliah. bisa sekolah tinggi. dan yang pasti saya tahu bahwa beliau bukanlah seorang ibu dengan gaji puluhan juta ditangan tiap bulannya, tapi beliau adalah ibu dengan penghasilan yang sedikit tapi dengan pengorbanan dan kasih sayang yang besar untuk anaknya. sekali lagi bukan sok tahu, tapi saya sudah bisa "membaca" tiap kalimat yang ditulis bang Alitt di bukunya. saya bangga dengan ibunda bang Alitt dan sekaligus bangga bisa mengenal bang Alitt :).
seriously, setelah membaca ini saya terharu. betapa beliau (mama bang Alitt) bersedia membanting tulang untuk pendidikan bang Alitt. bahkan halaman ini saya tandai dengan pembatas buku (bonusnya shitlicious).
sekarang bang Alitt lagi ada di Jakarta (beliau domisili di kota Yogyakarta (hhmmmm,,i miss Yogya :( )). entah apa maksudnya ada di Jakarta. mungkin untuk menjajal kemampuan di PIM, ehehe, gak bang.ampuuunn. semoga saja tujuan bang Alitt ada di Jakarta untuk sesuatu yang baik. tapi ingat bang, skripsi bang Alitt mohon segera di selesaikan. Abang tau gak, dulu waktu saya sedang dalam tahap menggarap skripsi (yeeeaaahhh, saya sudah lulus sekarang), mama saya berulang kali telepon (saya kuliah di Universitas Hasanuddin Makassar) untuk tanya kapan wisuda? kapan wisuda? dan karena pertanyaan itu, sekaligus ingat susahnya orang tua nyari duit untuk biaya kuliah dan segala macemnya tentang kuliah, maka 3 bulan setelah itu saya resmi menjadi sarjana. dan bang Alitt tau apa yang terjadi? orang tua saya saaaanngggaaaatttt bahagia sekali. mereka tersenyum dan bilang ke orang-orang "anak saya sudah sarjana" ackckckck..bahkan saat ini foto-foto wisuda saya full menggantung di ruang keluarga.
dan mungkin hal seperti ini akan terjadi pada mama bang Alitt jika bang Alitt namanya sudah nambah 2 atau 3 huruf dibelakang. beliau pasti tersenyum bang dan senang, "anak saya sudah sarjana" :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar