jadi inget sama iklannya Ringgo Agus Rahman yang dulu. setingannya di pesta pernikahan trus si Ringgo ketemu ibu-ibu, trus ditanya kapan kawin, dan dijawablah "mei", si ibu-ibu langsung heboh trus dijawab lagi "meibi yes. meibi no". kemudian ibu-ibu itu gondok setengah kilo. hehehe. enggak kok.
dulu, waktu iklan itu muncul, saya masih umur..hmmm..umur berapa yaaa?? aduh lupaaa. yang pasti saya belum begitu memikirkan atau lebih tepatnya belum menganggap itu adalah sesuatu yang penting penting. tapi sekarang, saya dan teman-teman berada di awal 20-an. pernikahan di mata orang-orang seumuran kami sudah mulai "mengacau" di pikiran masing-masing. istilah keren untuk masa sekarang, GALAU. beberapa teman sudah mulai digalaukan oleh kata ini. bisa dibilang kata ini keramat (duilee, mistis amat. hahaha). apalagi kalau lagi hadir di pernikahan saudara. pasti keluarga lain pada ribut nanya'in "kamu kapan?" atau "kapan nyusul?". hadeeehh.. pusing juga. lebih pusing lagi kalau pas ditanya'in gitu tapi gak ada calonnya ( baca : pacar). hwehehe. beruntungnya saya, tidak pernah menghadiri pesta pernikahan saudara (karena memang tidak ada yang nikah). jadi, bebas dari pertanyaan keramat. wahahahaha..
umur segini memang rawan dengan pertanyaan keramat. apalagi kalau kita sudah selesai pendidikan (S1 atau S2), terus udah kerja. nah, tinggal nunggu waktu aja yang bakalan nanya "kapan kawin?".
emang paling malesin kalau ditanyain itu. apalagi kita punya prioritas sendiri di kehidupan kita. misalnya, ada yang prioritas utamanya sekolah atau kerja. otomatis, itu yang harus dicapai terlebih dahulu baru kemudian memikirkan pernikahan. iya kalau pernikahan di urutan ke dua. nah, kalau di urutan ke tiga, atau ke empat, atau ke sekian, gimana dong? terkadang, people around us tidak mengerti dengan prioritas ini. malah sibuk nanya, kapan-kapan-kapan-kapan. dan kita malah jawab "kapan-kapan" :).
jadi, kawan, kalau ketemu orang (siapapun) yang cerewet nanyain "kapan nikah?", mungkin teman-teman mau mencoba jawaban yang cihuy yang bakalan saya tulis ini. FYI, ini sumbernya dari Majalah Cleo Indonesia Maret 2011 Issue No. 3. iya, majalah lama. hehehe
jadi, kawan, kalau ditanya "Kapan Nikah?" jawab saja :
- "sebenarnya, saya sudah menikah", sambil berbisik :)
- "minggu depan. belum terima undangan ya?"
- balik nanya, "kapan anda cerai?" (hwehehe, gak rekomen yang ini, tapi ditulis aja).
- "secepatnya, sebelum 'ini' terlihat" sambil pura-pura mengelus perut (oo..ooww)
- "wah, saya baruuu saja menolak lamaran seseorang"
- "setelah urusan perceraian saya beres"
- "kenapa? mau melamar saya? kok mendadak banget?"
- "menurut statistik, kemungkinan bercerai turun setengahnya kalau menikah diatas umur 30 tahun, loh"
- "tidak tahu. tanya dia saja" sambil nunjuk ke pacar (kalau ada dan disamping)
- "kapan-kapan"
tambahan dari saya sendiri
- "nunggu tanggal cantik"
- "nunggu hari baik"
- "semua gedung full di tanggal cantik"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar